Sudah berlangganan artikel blog ini via RSS Feed?

Membajak Software

Mungkin artikelnya terlalu panjang tapi ini untuk anda para pemula supaya lebih hebat.

Jadi disini kita kupas tentang cara yang biasa dilakukan orang untuk membajak software. Meski disini bicara soal gimana caranya membajak software, namun cukup sebagai pengetahuan saja, ngga usah berniat untuk mempraktekan, tapi bukankah lebih baik banyak tahu daripada tidak tahu kan? Oke kalo begitu lanjutttt................. Mungkin buat yang biasa mbajak software sudah ga asing lagi dengan alat pembajak software, termasuk cara pakenya. Karena emang tiap alatnya cara pakenya beda-beda, ada yang rumit ada yang sederhana ada pula yang harus belajar bertahun-tahun dulu untuk memakainya (eits...iya bener). Hayo.... siapa yang udah pengalaman? Udah ah...intronya ga usah panjang-panjang...masuk ke topik utama....so baca terus!! Keygen
Keygen atau Key Generator itu semacam program yang bisa menghasilkan nomor serial yang cocok dari suatu software. Oke..sebelum membahas lebih jauh mengenai keygen ada baiknya kalo saya bahas dulu soal Nomor Serial.
Serial Number atau Nomor serial (Ah..sama aja koq) merupakan kumpulan karakter unik, yang memang sudah disiapkan oleh pengembang software, nomor serial ini berfungsi sebagai kunci untuk mendapatkan software yang full version. Ketika seseorang menginstal software berbayar biasanya pada saat instalasi, installer akan meminta nomor serial yang valid, bila tidak di berikan maka instalasi tidak bisa dilanjutkan. Teknologi proteksi jenis ini merupakan jenis proteksi yang paling lemah, karena satu serial number bisa di gunakan untuk instalasi beberapa software di komputer lain, namun proteksi jenis ini hingga saat ini masih banyak digunakan.
Untuk mengatasi kelemahan proteksi dengan serial number, beberapa produsen software mengharuskan pengguna untuk melakukan aktivasi terhadap software itu. Aktivasi dimaksudkan untuk memastikan sebuah serial number hanya di gunakan oleh satu komputer. Jadi maksudnya gini, misalkan kita memiliki serial number untuk software yang bernama HHH dengan nomor 012124, nomor ini kita dapatkan dari si
©Copyright 2008. Komputok blog. All rights reserved 17
pengembang software HHH. Kita gunakan nomor ini untuk instalasi software HHH. Setelah di instalasi, software itu kita aktivasi lewat internet, dan berhasil. Suatu saat teman kita yang mau menginstal software HHH di komputernya dan meminta serial number milik kita. Dan kemudian si teman itu melakukan instalasi hingga berhasil, namun ketika di aktivasi, tidak berhasil!! Mengapa? Hal itu karena serial number 012124 sudah kita aktivasi sebelummya, sehingga teman kita itu harus meminta serial number baru untuk bisa menggunakan software HHH itu, tentunya dengan harga yang tidak gratis. Sampai saat ini sistem aktivasi itu masih dianggap cukup efektif (cukup efektif bukan berarti efektif) untuk mempersulit ulah para pembajak. Salah satu produsen yang banyak menerapkan sistem ini adalah microsoft, coba tengok mulai dari Vista, Office 2007, XP hingga office XP menerapkan sistem aktivasi ini. Vista memiliki batas waktu 30 hari setelah instalasi untuk aktivasi, bila vista tidak di aktivasi setelah lewat 30 hari, maka sebagian fitur-fitur vista akan di blok. Namun bukan cracker kalo cepat menyerah, hingga kini tidak ada sistem proteksi yang tidak mampu ditembus oleh mereka, semakin kuat sistem proteksi yang diterapkan makin kuat usaha cracker untuk menjebolnya. Oke cukup jauh nglanturnya, kembali ke Keygen Keygen di rancang untuk menghasilkan serial number yang valid untuk software tertentu dengan menggunakan persamaan matematika yang (menurut saya) cukup rumit. Pernah suatu saat saya mengamati source code dari sebuah keygen, mungkin karena masalah skill programming yang ga begitu bagus, saya hampir(hampir lho) tidak bisa mengikuti alur programnya, meski baris programnya ga begitu banyak. Cukup untuk menggambarkan kalo rutin dalam keygen ga bisa di sebut sederhana.
Selain itu saya ga habis pikir gimana para cracker bisa membuat sebuah kode yang bisa menghasilkan nomor yang cocok, padahal serial number sendiri merupakan hal yang sensitif yang berusaha ditutup-tutupi oleh produsen software. Bayangkan bagaimana bisa menentukan kalo ini di ginikan trus jadinya serial number yang valid, tau darimana??? Bisa di ambil kesimpulan untuk membuat keygen itu ga mudah, di butuhkan kemampuan programming dengan bahasa tingkat rendah untuk membuatnya, yang jelas-jelas perlu waktu bagi manusia(normal) untuk menguasainya. Salut....( tapi jujur saya lebih salut kepada pembuat software yang di bajak oleh cracker) Berdasarkan pengalaman saya sebagai pengamat pembajakan (duileh sok banget), jenis keygen saya kelompokan jadi dua aja biar gampang, yaitu... Keygen Yang tidak membutuhkan Input Khusus Jenis ini hanya menggenerate serial number tanpa ada input apapun. Keygen jenis ini hanya membutuhkan satu buah tombol untuk menggenerate serial number yang valid. Serial numbernya sendiri merupakan hasil perhitungan random (acak), sesuai dengan rutin yang ada di tubuhnya. Tapi jangan bayangkan acak sebagai asal hitung, meski serial number yang dihasilkan itu acak, namun kevalidannya sangat bisa di percaya. Keygen jenis ini di peruntukan untuk software yang hanya membutuhkan input serial number, tanpa ada permintaan macam-macam lainnya. Keygen yang membutuhkan Input Khusus Usaha produsen software untuk melindungi software buatannya sangat variatif, salah satunya adalah menyertakan kode khusus yang berbeda-beda untuk tiap instalasinya. Kode ini diperlukan oleh user untuk melakukan aktivasi softwarenya itu. Yaitu dengan cara mensubmit kode tersebut kepada pihak produsen, maka setelah masalah pembayaran sudah beres user akan di berikan serial software yang valid. Ketika serial number tersebut di masukan ke software, maka software akan mencocokan serial number tersebut dengan kode khusus, bila menurut perhitungan si software sesuai, maka software tersebut siap digunakan secara full version. Contoh software yang menerapkan proteksi itu adalah 3ds Max. Software modelling dan animasi 3D buatan Autodesk ini harganya lebih dari 3 kali lipat harga motor Jupiter Z, atau hampir setara dengan 3 tahun gaji PNS golongan 2D yang sudah di tambah Tunjangan 2 anak dan istri. 3Ds Max menggunakan kode khusus yang mereka sebut request code. Untuk menghasilkan serial number, kode aktivasi ini harus di perlihatkan ke pihak Autodesk, dan kemudian pihak Autodesk akan memberikan serial number kepada pemohonnya.
Cara kerja Keygen untuk software macam 3Ds Max, adalah dengan cara menerima kode khusus dari si
©Copyright 2008. Komputok blog. All rights reserved 18
software tersebut dan kemudian mengolahnya menjadi serial number yang valid. Jadi untuk menghasilkan serial number, keygen tidak asal menggenerate. Ada kunci khusus yang di butuhkan untuk melakukan perhitungan, tanpa itu keygen tidak bisa bekerja. Pada prinsipnya keygen mengalihkan tugas produsen software untuk mengolah kode khusus yang di terimanya dari pengguna. Sehingga pengguna tidak perlu mensubmit kode khusus ke produsen software, tapi cukup disubmit ke keygen, dan dihasilkan serial number yang valid. Tentunya dengan mendapatkan serial number dari keygen, pengguna software tidak perlu mengorbankan 3 tahun gajinya bukan? dengan kata lain tidak dibutuhkan biaya sepeserpun, mungkin biaya hanya untuk membayar koneksi internet supaya bisa mendownload si keygen. Wow tampaknya menyenangkan! Oh...ya masih ada macam keygen yang memerlukan input khusus, tapi input khusus itu bukanlah kode khusus dari si software. Lanjut aja ya... Banyak software berbayar yang ketika instalasi meminta nama pengguna, organisasi dan serial number. Untuk mendapatkan serial number tersebut, pengguna software harus melakukan registrasi ke pihak pengembang software, setelah registrasi dan masalah pembayaran sudah tuntas maka pengguna akan di beri user name dan serial number. User name dan serial number itulah yang akan di masukan ke form username dan serial number di software tersebut. Dan hasilnya software akan menjadi full version. Keygen untuk sistem proteksi model ini menggunakan username sebagai dasar perhitungan nomor serial yang valid. Jadi pengguna hanya perlu memasukan username yang dikehendaki dan menekan tombol penggenerate, maka serial number yang valid akan di tampilkan. Dan nomor serial dan username tersebut tinggal di inputkan ke software, dan hasilnya di dapatkan software full version tanpa biaya. Mungkin diluar sana masih banyak variasi jenis keygen yang memang disesuaikan dengan sistem proteksi software yang bisa di bajaknya. Tipe keygen yang sudah saya jelaskan diatas tidak mencakup semua jenis keygen. Karena memang jenis keygen yang eksis lebih banyak dari waktu saya yang tersedia untuk belajar, sehingga disini saya hanya menjelaskan apa yang saya tahu saja. Crack
Lah...ini beda lagi dengan keygen, crack tidak menghasilkan serial number seperti keygen. oke langsung aja masuk ke definisinya:
Merupakan file tertentu dari suatu program yang sudah di modifikasi, sehingga dengan file yang telah di modifikasi tersebut akan didapatkan software yang full version. Masih bingung.....? Baca Penjabaranya Disetiap hasil instalasi software biasanya terdiri dari beberapa file .exe dan file .dll (dinamic link library). Dua jenis file itulah yang berisi kode-kode yang menentukan bagaimana software itu bekerja. Didalamnya juga termasuk kode dari sistem proteksi yang di terapkan oleh si software. Seorang cracker berpengalaman akan bisa menemukan mana kode-kode yang mengatur tentang proteksi software. Ketika sudah di temukan cracker akan memodifikasi kode software itu sedemikian rupa sehingga sistem proteksi tidak bekerja. Selanjutnya file tersebut di compile ulang. Dengan begitu dihasilkan sebuah file, yang harusnya fungsinya melindungi software tersebut dari pembajakan menjadi sebuah file „mandul‟ yang tidak bisa menjalankan fungsinya. Jadi software akan menjadi full version tanpa harus memasukan serial number, nah itulah prinsip dasar dari crack. Jadi intinya crack merupakan hasil modifikasi dari kode software, yang membuat sistem proteksi software itu lumpuh. Tapi itu baru prinsip dasar dari crack, pada kenyataanya jenis-jenis crack tidak hanya itu. Banyak variasi lainnya disesuaikan dengan sistem proteksi software yang akan di bajak, jadi saya kelompokan aja sesuai dengan apa yang saya tahu. Bentuk 1 Seperti yang udah saya sebutin sebelumnya, pada komputer windows, file inti program pada umumnya terdiri dari dua macam ektensi file, yaitu *.dll dan *.exe. file *.exe merupakan file inti yang bisa dijalankan atau di eksekusi oleh OS, sedangkan file *.dll merupakan modul yang di jalankan oleh file*.exe tersebut sesuai kebutuhan. Pada kedua file itulah kode-kode penyusun software tersimpan.
Crack bisa berada pada kedua bentuk tersebut (.*dll atau *.exe), tergantung pada lokasi kode proteksi di letakan. Bila kode proteksi berada pada file bertipe *.dll
©Copyright 2008. Komputok blog. All rights reserved 19
maka crack tersebut berupa file *.dll. begitupun jika kode berada pada file *.exe, maka file crack tersebut merupakan file *exe. Bingung..? sebenernya konsepnya sederhana, cuman koq saya nulisnya jadi kayak ruwet banget yah, hehehehe. Bila masih bingung saya pake contoh aja yah.... Misalkan ada sebuah software berbayar yang menggunakan proteksi yang mewajibkan pengguna mengaktivasi serial number. File yang di tugaskan untuk mengatur aktivasi software tersebut bernama „proteksi.dll‟, bisa dilihat file tersebut merupakan file *.dll. Kemudian....pengguna software itu melakukan aktivasi, lalu aktivasi berhasil....maka file „proteksi.dll‟ akan membuat software itu menjadi full version, yaitu dengan cara menonaktifkan kode yang membatasi penggunaan software tersebut. Dengan nonaktifnya kode tersebut, maka software bisa digunakan sepuasnya, dengan kata lain menjadi full version. Sampai disini jelas?Oke lanjut........... Seorang cracker handal mengamati kegiatan software ketika melakukan aktivasi. oww ternyata ketemu file yang mengatur sistim proteksi merupakan file yang bernama „proteksi.dll‟. Cracker pertama-tama mengamati bagaimana cara kerja file tersebut kemudian memodifikasi file „proteksi.dll‟ sehingga kode didalamnya mampu menonaktifkan kode yang membatasi penggunaan software. Sehingga software seolah-olah telah di aktivasi. Maka file „proteksi.dll‟ yang sudah di modifikasi itu bisa disebut sebagai crack. Sama juga bila kode proteksi berada pada file *.exe. File *.exe yang memuat kode proteksi juga akan dimodifikasi untuk menonaktifkan sistem proteksi software. Bentuk 2 Untuk bentuk 2 ini crack merupakan software yang berdiri sendiri, dan bukan merupakan modifikasi dari file program. Namun crack ini difungsikan untuk membajak software. Prinsip kerjanya yaitu memanipulasi atau memodifikasi beberapa komponen program sehingga sistem proteksinya lumpuh.
Sekilas mirip dengan crack bentuk 1 ya? Tidak, keduanya berbeda. Pada crack bentuk 1, wujud dari cracknya merupakan file hasil modifikasi dari file software, sedangkan pada bentuk 2 ini, wujud dari crack adalah sebuah software yang fungsinya adalah memodifikasi isi file software yang akan di bajak. Nah itu perbedaan utamanya.
Untuk jenis bagaimana modifikasinya sendiri bermacam-macam, tergantung dari software yang akan dibajak. Ada crack yang fungsinya adalah membekukan batas waktu aktivasi. Kadang ada software yang membatasi waktu aktivasi hingga 30 hari, bila setelah 30 hari tidak diaktivasi itu maka beberapa software akan tidak lagi seperti sebelumnya. Fungsi crack pembeku masa aktivasi ini adalah supaya waktu 30 hari itu tidak berkurang. Jadi meski software sudah 20 hari tidak di aktivasi, batas waktunya akan tetap 30 hari. Selama apapun software di gunakan, batas aktivasinya tetap 30 hari. Begitupun pada software yang trial, waktu masa trial ini juga bisa di bekukan. Itu salah satu dari tipe modifikasi software crack. Sebenarnya masih banyak tipe-tipe lainnya, tapi agaknya ga perlu dijelasin satu-sat yah? Satu saja sudah cukup (cape sih..ngetiknya..hehe) Membajak software menggunakan crack lebih mudah daripada melalui keygen, karena pengguna tidak perlu repot-repot memasukan kode khusus, serial number atau semacamnya. Hanya tinggal klik ganda file crack, maka software pun menjadi full version tanpa biaya. IRIT Namun crack juga menyimpan bahaya, karena file program yang digunakan merupakan hasil modifikasi. Kita tidak tahu apa saja yang di rubah atau di tambah oleh si cracker pada file software tersebut. Coba saja..siapa tahu cracker menyusupkan kode-kode yang sifatnya merugikan, kan jadinya bukan untung mbajak tapi buntung karena mbajak. Jadi bila dapet crack, pastikan itu berasal dari sumber yang terpercaya (emang ada gitu yang terpercaya). Jadi dalam hal ini crack lebih rawan daripada keygen, tapi bukan berarti keygen itu aman juga. Bila ingin yang aman dan terpercaya, jangan gunakan dua pembajak itu. Trus gimana? Ya...mau ga mau semua program berbayar yang kita miliki harus difull versionkan dengan membeli lisensi dari produsen software, sedikit(?) lebih mahal memang, tapi kan legal. Appz Sekarang beralih ke alat pembajak yang ketiga, sebenarnya ngga tepat kalo disebut alat. Karena Appz merupakan hasil bajakannya, tidak seperti crack atau keygen yang merupakan alat untuk membajak software. Tapi ga masalah, karena Appz juga di buat dengan cara mencrack si software. Kalo sama-sama mencrack trus bedanya sama crack itu apa?Nah...terus saja baca
©Copyright 2008. Komputok blog. All rights reserved 20
Perbedaan pokok antara crack dengan appz adalah pada bentuknya, bila crack merupakan file tertentu dari program yang sudah dimodifikasi sedangkan Appz adalah aplikasi utuh yang sudah di modifikasi atau di crack. Masih bingung? Intinya Appz itu merupakan software berbayar yang sudah di modifikasi sehingga dapat digunakan seutuhnya tanpa harus membayar. Ketika suatu software sudah selesai di modifikasi oleh cracker, software itu akan di pack kembali dalam bentuk installer seperti ketika sebelum di modifikasi. Hal ini dimaksudkan supaya orang lain bisa menginstal software Appz tersebut seperti biasa. Ibaratnya seseorang yang membuka segel tabung gas elpiji kemudian memodifikasi gas yang ada didalamnya, setelah selesai di modifikasi, tabung gas elpiji di segel kembali. Sebenarnya prinsipnya sama seperti crack, hanya saja crack berupa file yang terpisah yang di gunakan setelah instalasi. Sedangkan pada Appz, crack tersebut sudah “terintegerasi” dengan tubuh software. Sehingga setelah instalasi pengguna tidak perlu lagi repot-repot mencopy crack ke dalam direktori software. Oh..ya sengaja kata „terintegerasi‟ saya beri tanda petik, karena pada kenyataannya crack tidak benar-benar di integerasikan dalam tubuh software, membuat Appz sebenarnya hanya memodifikasi software bukan menggabungkan crack dalam software. Melihat begitu banyaknya fasilitas-fasilitas yang disediakan para cracker untuk pengguna yang berniat membajak software, bisa di bayangkan betapa sulitnya untuk memberantas pembajakan. Meskipun sistem proteksi yang di terapkan oleh produsen software senantiasa di kembangkan dan di sempurnakan, kualitas skill para cracker juga semakin terlatih untuk membobol sistem proteksi software. Selain itu, begitu banyaknya permintaan akan crack, appz dan keygen membuat cracker semakin termotivasi untuk membobol software.
Apakah mungkin membasmi software bajakan secara menyeluruh di indonesia tercinta, mengingat budaya membajak yang secara tak langsung telah diajarkan di sekolah sudah mengakar kuat di benak masyarakat indonesia. Jawaban saya : mungkin! Oke memang saya jawab mungkin, namun alasannya agak sedikit ekstrim. Akar permasalahan pembajakan software di lingkup global adalah adanya permintaan. Coba bayangkan kalo tidak ada permintaan software bajakan. Apa yang terjadi? Cracker spesialis pembajak akan pensiun dini, toh untuk apa susah-susah membuat keygen kalau tidak ada yang akan menggunakannya. Bukankah dengan begitu tidak ada lagi software bajakan. Yang jadi pertanyaan, bagaimana cara menghilangkan permintaan software bajakan? Lha..ini yang paling ekstrim: Buatlah semua software berlisensi freeware. Di jamin tidak ada orang yang akan membajak. Tapi hal ini hampir mustahil dilakukan, karena biaya pembuatan software itu tidak gratis. jelas ini sangat ekstrim. Uraian diatas bukan berarti saya menginginkan semua software berlisensi freeware, hanya untuk menggambarkan untuk mengatasi pembajakan sama sulitnya dengan membuat semua software menjadi freeware. Yang bisa dilakukan adalah menciptakan keseimbangan antara pembeli software asli dengan pembajak. Bila pembajak software jumlahnya lebih banyak dari pada pembeli software asli tetapi pembeli software asli tersebut mampu mencukupi kebutuhan hidupnya tampaknya itu bukan masalah, selama produsen software tidak rakus. Disitulah terciptanya keseimbangan dimana tidak ada pihak yang merasa terlalu di rugikan. Dan perlu diingat kembali, perkembangan dunia TI indonesia tidak akan menjadi seperti sekarang tanpa adanya software bajakan.
Tanpa adanya keseimbangan akan terjadi kesenjangan antara produsen software dan pembeli. Bila terlalu banyak pembajak maka produsen software akan terus merugi karena tidak ada yang membeli softwarenya dan pihak pembajak akan terus di untungkan, sementara bila terlalu banyak pembeli software asli tanpa ada pembajak maka produsen akan semakin kaya dan kaya, sementara mereka yang tidak mampu membeli softwarenya hanya akan gigit jari.

0 komentar:

:)) ;)) ;;) :D ;) :p :(( :) :( :X =(( :-o :-/ :-* :| 8-} :)] ~x( :-t b-( :-L x( =))

Posting Komentar